Minggu, 29 Januari 2012

12 Warga Terjebak Banjir Lahar Dingin, berhasil di Evakuasi Tim SAR Magelang


Magelang- Tim SAR Kabupaten Magelang berhasil mengevakuasi Dua Belas warga penghuni Rumah hunian sementara (Huntara) Lapangan jumoyo, yang terjebak banjir lahar dingin gunung merapi yang terjadi pada Minggu (29/01) pagi.
Ke Dua belas penghuni Huntara lapangan jumoyo berhasil di eavakuasi dalam keadaan selamat adalah Dika (12 thn), Sungkono (57 thn), Irfan (35 thn), Parjino (41 thn), Taslimah (52 thn), Suminem(31 thn), Mbah joyo (61 thn), Ngarso (45 thn), Puji (27 thn), Agus (32 thn), Gampang(35 thn), Iyan (17 thn).

Dua belas warga yang sempat terjebak banjir lahar dingin tersebut, oleh tim SAR Kabupaten Magelang kemudian dievakuasi menuju Huntara di Lapangan Mancasan, Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, dijadikan satu dengan 358 warga penghuni Huntara lapangan jumoyo, yang sebelumnya telah berhasil dievakuasi terlebih dahulu.

Sebelumnya banjir lahar dingin yang mengalir melalui sungai putih dan terjadi dalam kapasitas besar itu, sempat terpantau di Jembatan Ngepos, Kecamatan Srumbung dengan ketinggian 4 meter dan lebar 20 meter.

Kemudian banjir itu meluap melalui tebing sungai di utara dusun Seloiring, desa Jumoyo, dan menenggelamkan dusun Seloiring, serta Jumoyo lor. Akibat banjir Minggu pagi itu,juga telah menutup jalur utama magelang – jogjakarta, dengan material yang diatas jalan utama itu setinggi 1 meter.

Itulah sepenggal alur cerita dalam acara Simulasi evakuasi warga desa Jumoyo dalam bencana banjir lahar dingin, yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa Jumoyo, bekerja sama dengan, BPBD Kabupaten Magelang, Yakum Emergency Unit (YEU), GP Anshor, Tagana, Banser, serta Tim SAR Kabupaten Magelang.

Kepala Desa Jumoyo Sungkono mengatakan, Simulasi evakuasi kali ini bertujuan guna meningkatkan kesiap – siagaan masyarakatnya dalam menghadapi bencana banjir lahar dingin, yang sewaktu – waktu dapat mengancam wilayahnya.

Komandan SAR Kabupaten Magelang, Heri Prawoto berharap, dengan digelarnya Simulasi Evakuasi ini, masyarakat lebih paham dalam mensikapi bencana banjir lahar dingin.

“Wilayah desa jumoyo ini sangat rawan dengan luapan banjir lahar hujan, sehingga usai simulai ini kedepan masyarakat lebih paham kemana dan bagaimana menyelamatkan diri apabila sewaktu – waktu terjadi bencana,” pungkas Heri Prawoto.